Dalam filosofi dan kehidupan masyarakat jawa ada keyakinan bahwa hidup itu harus mempunyai
makna.
Hidup itu jangan cuma senang-senang, tetapi hidup itu harus dijalani dengan senang apapun kondisinya.
Karena kalau hidup senang berlebihan membuat manusia lupa diri, lupa pada Sang Pencipta atau lupa pada asal- usul manusia diciptakan.
Manusia akan selalu ingat akan jati dirinya apabila hidup
dimaknai dengan ibadah.
Demikian cuplikan buku Mistik Kejawen Sinkretisme, simbolisme dan Sufisme pada Budaya Spiritual Jawa, karangan Drs. Suwardi Endraswara, MHum.
Dalam dunia pewayangan kita mengenal empat punakawan yaitu : Semar, Gareng, Petruk
dan Bagong.
Mereka berempat mengabdi pada pihak Pandawa, sedangkan dari pihak Astina kita mengenal Togog.
Sunan Kalijaga sangat cerdas dalam menciptakan figur pewayangan sebagai media pemasaran/penyebaran agama islam di jawa.
Dalam hal ini tokoh pewayangan diciptakan dari kata-kata berbahasa Arab awal mulanya, seperti sbb :
1. Semar dari kata Arab simaar/ismarun yang artinya
paku bersifat teguh, kuat dan
tidak goyah dalam prinsip. Punya nama lain Ismaya dari kata arab asma-Ku, simbol dari kemantapan dan
keteguhan. jadi ibadah harus dilandasi keyakinan kuat supaya ajaran yang tertanam pada sanubari diri pribadi menjadi mantap.
2. Nala Gareng dari kata Arab
Nala artinya menerima, dalam bahasa jawa artinya ati dan khoiron yaitu tindakan yang baik. Naala qorin artinya dapat teman banyak/ relationship, hal ini selaras dengan tujuan dakwah Sunan kalijaga yaitu menyebarkan kebaikan supaya orang-orang mau menerima sehingga mempunyai jaringan teman yang banyak.
3. Petruk dari kata Arab Fatruk yang arti harfiahnya tinggalkan dan singkirkan tindakan yang jelek-jelek, yang menjadi larangan Allah SWT.
4. Bagong dari kata Arab Baghoo yang arti harfiahnya timbanglah pikiran dan perasaan, yang baik dan buruk atau yang benar dan salah, harus berani memberontak terhadap siapa saja yang berbuat dzalim.
Jadi gambaran tokoh Punokawan menggambarkan nafsu hidup manusia yaitu Semar (Mutmainah), gareng ( amarah ), Petruk (aluamah),Bagong ( sufiyah ). Dan masih ditambah lagi tokoh Togog dari kata Arab Thogut yang artinya Iblis.
Demikian sedikit posting tentang Punakawan yg di kutip dari Mekar Sari.2.
Salam CTD
makna.
Hidup itu jangan cuma senang-senang, tetapi hidup itu harus dijalani dengan senang apapun kondisinya.
Karena kalau hidup senang berlebihan membuat manusia lupa diri, lupa pada Sang Pencipta atau lupa pada asal- usul manusia diciptakan.
Manusia akan selalu ingat akan jati dirinya apabila hidup
dimaknai dengan ibadah.
Demikian cuplikan buku Mistik Kejawen Sinkretisme, simbolisme dan Sufisme pada Budaya Spiritual Jawa, karangan Drs. Suwardi Endraswara, MHum.
Dalam dunia pewayangan kita mengenal empat punakawan yaitu : Semar, Gareng, Petruk
dan Bagong.
Mereka berempat mengabdi pada pihak Pandawa, sedangkan dari pihak Astina kita mengenal Togog.
Sunan Kalijaga sangat cerdas dalam menciptakan figur pewayangan sebagai media pemasaran/penyebaran agama islam di jawa.
Dalam hal ini tokoh pewayangan diciptakan dari kata-kata berbahasa Arab awal mulanya, seperti sbb :
1. Semar dari kata Arab simaar/ismarun yang artinya
paku bersifat teguh, kuat dan
tidak goyah dalam prinsip. Punya nama lain Ismaya dari kata arab asma-Ku, simbol dari kemantapan dan
keteguhan. jadi ibadah harus dilandasi keyakinan kuat supaya ajaran yang tertanam pada sanubari diri pribadi menjadi mantap.
2. Nala Gareng dari kata Arab
Nala artinya menerima, dalam bahasa jawa artinya ati dan khoiron yaitu tindakan yang baik. Naala qorin artinya dapat teman banyak/ relationship, hal ini selaras dengan tujuan dakwah Sunan kalijaga yaitu menyebarkan kebaikan supaya orang-orang mau menerima sehingga mempunyai jaringan teman yang banyak.
3. Petruk dari kata Arab Fatruk yang arti harfiahnya tinggalkan dan singkirkan tindakan yang jelek-jelek, yang menjadi larangan Allah SWT.
4. Bagong dari kata Arab Baghoo yang arti harfiahnya timbanglah pikiran dan perasaan, yang baik dan buruk atau yang benar dan salah, harus berani memberontak terhadap siapa saja yang berbuat dzalim.
Jadi gambaran tokoh Punokawan menggambarkan nafsu hidup manusia yaitu Semar (Mutmainah), gareng ( amarah ), Petruk (aluamah),Bagong ( sufiyah ). Dan masih ditambah lagi tokoh Togog dari kata Arab Thogut yang artinya Iblis.
Demikian sedikit posting tentang Punakawan yg di kutip dari Mekar Sari.2.
Salam CTD
Tidak ada komentar:
Posting Komentar